Kang Mas Sigit 22

TEMPAT PENGAMBILAN FOTO:

RT/RW.02/01 Desa Depok Kec.Panggul Kab.Trenggalek,Jawa Timur (Toko Sido Makmur)

HARGA @Rp.11.000,00

DESKRIPSI:

Lem adalah bahan lengket (biasanya cairan) yang dapat merekatkan 2 benda atau lebih. Lem bisa dibuat dari bagian tumbuhan atau hewan, maupun bahan kimia dari minyak.

UNSUR-UNSUR LEM:

Polivinil Asetat adalah suatu senyawa polimer yang bersifat elastis.

CARA PEMAKAIAN:

1.Oleskan lem dengan tipis dan merata pada satu permukaan

2.Tempelkan dengan baik dan beri tekanan secukupnya

3.Lem dapat diencerkan dengan air bila diperlukan

UNTUK PEMBUATAN PLAMIR:

-Campurkan 1 bagian lem dengan 4 bagian Calcium Carbonat(CaCO3) dan tambahkan air secukupnya.

-Tambahkan semen putih sebanhyak ½-1 bagian dari berat lem yang dipakai untuk meningkatkan daya tahan plamir terhadap air.

TEMPAT PENGAMBILAN FOTO:

RT/RW.02/01 Desa Depok Kec.Panggul Kab.Trenggalek,Jawa Timur (Toko Sido Makmur)

HARGA @Rp.50.000,00

DESKRIPSI:

Semen merupakan material perekat untuk kerikil, pasir, batubata, dan materi sejenis lainnya. Begitu pentingnya semen, sehingga nyaris tidak ada bangunan yang bebas dari penggunaan semen. Awalnya, semen terbentuk dari penggilingan beberapa material, seperti batu kapur, tanah liat, pasir silika, pasir besi, sehingga membentuk klinker.Ditambah sejumlah gypsum dan mineral lainnya, maka terbentuklah semen. Semen tersebut dapat bekerja sebagai perekat jika ditambah air.

UNSUR-UNSUR SEMEN:

Semen dibuat dari batu kapur (limestone) dan campuran material lain seperti lempung (clay) dan pasir (sand) yang dipanaskan sampai 1450°C di dalam sebuah tungku pemanas (kiln). Hasil pembakaran ini adalah “clinker” yang kemudian digiling halus dengan ditambahkan sedikit bahan gypsum sehingga menjadi semen yang kita kenal.

Unsur-unsur kimia utama di dalam semen adalah:

3CaO.SiO₂ : tricalsium silicate, disingkat C3S

2CaO.SiO₂ : dicalsium silicate, disingkat C2S

3CaO.Al₂O₃ : tricalsium aluminate, disingkat C3A

4CaO.Al₂O₃.Fe₂O₃ : tetracalsium aluminoferrite, disingkat C4AF

Bahan lainnya (< 5%) adalah Gipsum, oksida alkali, magnesium oksida, dan phosporus pentoksida.

MATERIAL YANG BAIK:

Pada dasarnya campuran yang baik dapat diperoleh bila material-material dicampur/diaduk sampai merata sesuai perbandingan dan memiliki mutu yang baik antara lain:

1. Pasir yang mutunya baik, misalnya bebas lumpur/kandungan tanah atau bahan organik lainnya

2. Batu kali/split bersih dan ukuran butirannya sesuai keperluan

3. Air cukup bersih dan mempunyai pH netral/tidak asam maupun basa

TEMPAT PENGAMBILAN FOTO:

RT/RW.02/01 Desa Depok Kec.Panggul Kab.Trenggalek,Jawa Timur (Toko Sido Makmur)

HARGA Jumbo=500ml @Rp.25.000,00

Mini =200ml @Rp.8.000,00

DESKRIPSI:

Cat adalah bahan pewarna (berupa barang cair, cairan yg kental, atau tepung) atau bahan cair kental yg dibuat dari bahan pigmen dan zat pengikat, dapat diberi zat pewarna untuk mewarnai suatu permukaan kayu, logam yg berfungsi sebagai lapisan pelindung atau dekorasi

UNSUR-UNSUR CAT:

- Resin : zat pengeras / penempel cat
- Pigmen : zat pewarna cat
- Solvent / Thinner : zat pelarut cat

TEKNIK PENGECATAN:

1. Pengecatan Sistem Manual
Komponen penting dari pengecatan sistem manual adalah Kompresor udara sebagai alat penghasil udara bertekanan, transformer udara sebagai pengatur tekanan udara yang akan digunakan untuk proses pengecatan dan juga berfungsi untuk menyaring minyak dan air yang masuk ke selang yang akan mempengaruhi kualitas pengecatan. Spray gun berfungsi sebagai pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada benda kerja, mengontrol bentuk dan pola pengecatan serta beberapa fungsi lain.

2. Pengecatan dengan sistem celup (dipping)
Pengecatan sistem dipping merupakan proses pencelupan part ke dalam tangki cat, kelebihan cat akan kembali ke dalam tangki cat saat

3. Elektrostatik Spaying
Merupakan sistem pengecatan dengan menggunakan media elektrostatis untuk mengarahkan butiran cat ke seluruh luas permukaan benda kerja. Bila dibandingkan dengan sistem spraying biasa untuk waktu dan volume cat yang sama, pada elektrospraying akan didapat jumlah cat yang menempel ke benda kerja lebih banyak

4. Pengecatan dengan sistem aliran (flow coater)
Dilakukan dengan melewatkan part yang akan dicat pada tirai aliran cat. Pada umunya sistem pengecatan ini dipakai untuk pengecatan kaca / back mirror. Pengaturan ketebalan cat dilakukan dengan mengatur viskositas dan kecepatan aliran tirai cat.

5. Elektro Deposition Painting (EDP)
Pada umunya pengecatan dengan sistem ini dipakai untuk keperluan pengecatan primer (lapisan yang terhubung langsung dengan permukaan metal yang dilapisi). Pengecatan sistem ini mempunyai daya rekat dan daya tahan terhadap produksi yang sangat tinggi dan sifat kerataan yang relatif merata.

TEMPAT PENGAMBILA FOTO:

RT/RW.02/01 Desa Depok Kec.Panggul Kab.Trenggalek,Jawa Timur (Toko Sido Makmur)

HARGA@Rp.30.000,00(240×80Cm)

DESKRIPSI ASBES:

Asbes adalah istilah untuk sekelompok mineral alami. Mineral ini unik karena struktur molekul mereka berserat di alam. Ini kualitas tertentu dibuat mineral asbes yang menarik untuk menambah ratusan bahan bangunan (pipa isolasi, sirap, genteng lantai, mastik, fireproofing, perawatan akustik dll). Asbes juga digunakan dalam berbagai jenis produk atap (menambal senyawa, diresapi aspal terasa, herpes zoster, ter, lapangan, dll).

PENGERJAAN LEMBARAN ASBES:

1. Penempatan asbes pada tempat yang terhindar dari lalu lintas atau keramaian,agar asbes terhindar dari kerusakan

2. Hindarkan dari pematahan/pemotongan untuk asbes yang terpasang.

CARA PEMOTONGAN ASBES:

1. Cara menekan, jepitlah lembaran dengan papan penggaris,kemudian tekanlah bagian bebas ke bawah setelah dibasahi air seperlunya.

2. Dengan Pisau, berilah tanda yang jelas bagian yang akan dipotong, kemudian letakkan penggaris pada bagian yang ditandai tadi, garis dengan pisau sampai membekas sedalam ½ asbes, tekan bagian asbes yang bebas ke atas atau ke bawah,hingga terputus.

3. Dengan Gergaji,berilah tanda yang jelas bagian yang akan dipotong,berila sedikit air agar mudah untuk pemotongan.